Pelatihan Ecoprint Warga Binaan Lapsustik Purwokerto

    Pelatihan Ecoprint Warga Binaan Lapsustik Purwokerto

    Purwokerto - Pembinaan kemandirian adalah sebuah pembinaan bakat atau keterampilan agar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dapat kembali berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab. 

    Hari ini, Kamis (20/07) Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIB Purwokerto Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah menggelar pelatihan kemandirian bagi warga binaan. Pelatihan ini berupa pembuatan batik ecoprint yang bekerja sama dengan UMKM CiMeMo. 

    Batik ecoprint atau ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. 

    Turut hadir dalam kegiatan pelatihan ini Kepala Lapas Narkotika Purwokerto, Riko Purnama Candra, Kasubsi Kegiatan Kerja, Bambang Triatmojo dan pimpinan UMKM CiMeMo, Sugiarti. 

    Adapun beberapa materi yang disampaikan dan dipraktikkan hari ini adalah kain hasil scouring pada pertemuan pertama dijadikan bahan alas pada penempelan daun yang digunakan pada hari ini. Hari ini adalah praktik steam dengan cara menempelkan daun pada kain yang sudah termordant dibentang di atas lantai kemudian ditata daunnya secara asimetris agar menghasilkan tekstur yang acak namun terkesan indah dan rapi dengan masing-masing daun menghadap ke atas dan diselingi menghadap ke bawah. 

    Kain kemudian ditutup dengan plastik lalu diratakan dan digulung dengan bantuan pipa atau besi galvanis lalu diikat dan dikukus selama kurang lebih 2 jam. Setelah 2 jam kain digulung dibuka dan dianginkan atau dijemur dengan dibentangkan pada jemuran dan didiamkan selama kurang lebih 5 hari untuk proses oksidasi. 

    Kalapas Narkotika Purwokerto menyampaikan kepada warga binaan bahwa ilmu yang sudah diberikan diharapkan bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari. 

    "Kami sudah berikan bekal kepada kalian semua, sehingga nantinya ketika kalian kembali ke masyarakat ilmu ini bisa kalian terapkan dan kalian tularkan ilmunya kepada orang lain", ujarnya (SAM)

    kemenkumham ri kemenkumham jateng lapsustik purwokerto
    Adriel Kris Novianto

    Adriel Kris Novianto

    Artikel Sebelumnya

    MoU Lapsustik Purwokerto dengan UMKM CiMeMo...

    Artikel Berikutnya

    Kalapas Narkotika Laksanakan Pengecekan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Pertama Kali WBP Lapas Purwokerto Bedah Buku Kepemimpinan dalam Ragam Budaya
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami